6 April 2011

16 manfaat kulit lemon

 
Bukan hanya buahnya saja yang ternyata memiliki banyak manfaat baik, namun juga kulitnya. Dengan kulit lemon, berderet 'masalah' berikut ini bisa diselesaikan dengan mudah. Mari kita simak bersama-sama.
Quote:
1. Pengusir minyak

Coba lihat sekeliling dan amati, apa saja yang tampak berminyak di sekitar dapur Anda? Apakah itu wajan, pinggiran kompor atau meja dapur? Sebelum membersihkannya dengan air, sabun dan kain, gunakan lemon untuk mengusir noda minyaknya. Taburkan sejumput garam ke dalam perasan setengah buah lemon dan gosokkan ke area berminyak, lalu basuh dengan kain.

Catatan: hati-hati menggunakan lemon di atas permukaan marmer atau bahan lain yang sensitif terhadap asam.
Quote:
2. Membersihkan bekas teh dan kopi

Untuk membersihkan bekas teh dan kopi yang menempel dalam gelas atau teko, Anda bisa mengisi teko dengan air, tambahkan segenggam potongan kulit lemon dan didihkan. Matikan kompor dan diamkan hingga 1 jam. Buang air dan bilas bagian dalam teko. Untuk teko kopi, tambahkan es, garam dan kulit lemon ke dalam teko, kocok 1-2 menit, buang baru bilas.
Quote:
3. Membersihkan microwave

Daripada menggunakan pembersih dari bahan kimia yang tak ramah lingkungan, ada baiknya Anda beralih ke bahan alami untuk membersihkan kotoran yang melekat dalam oven. Caranya? Masukkan kulit lemon ke dalam mangkuk microwave. Isi setengah bagian mangkuk dengan air, lalu masak dalam suhu tinggi selama 5 menit. Biarkan didihan air kulit lemon mengembun pada ruang bagian dalam microwave dan setelah mangkuk dikeluarkan, Anda tinggal membasuhnya saja.
Quote:
4. Menghilangkan bau sampah

Kulit lemon bisa dimanfaatkan untuk menghilangkan bau di area sekitar pembuangan sampah di dapur.
Quote:
5. Menggosok bahan khrom

Timbunan mineral dalam keran air atau barang lain yang terbuat dari bahan khrom bisa diperhalus dengan menggosokkan setengah bagian lemon. Setelah selesai, bilas dan keringkan dengan kain.
Quote:
6. Mengilapkan bahan tembaga

Alat masak dari bahan tembaga bisa dibuat mengilap dengan menggosoknya menggunakan campuran setengah buah lemon, garam atau baking soda. Tinggal gosok, diamkan selama 5 menit, bilas dengan air hangat lalu keringkan.
Quote:
7. Membersihkan tempat cuci piring dari bahan stainless steel

Metodenya tak jauh beda dengan saat membersihkan bahan khrom.
Quote:
8. Mengusir serangga

Banyak hama benci akan sifat asam yang terdapat dalam lemon. Anda bisa mencincang kulit lemon, lalu meletakkannya dekat lubang, jendela, atau area manapun yang menjadi jalan masuk bagi semut atau hewan kecil lainnya.
Quote:
9. Pengharum ruangan

Cuaca panas? Masukkan saja potongan kulit lemon ke dalam sebuah wadah berisi air, dan didihkan perlahan dengan api kecil untuk melembabkan dan mengharumkan ruangan.
Quote:
10. Me-refresh talenan

Karena pH lemon cukup rendah, maka lemon memiliki kandungan anti bakteri yang bisa mensterilkan talenan. Setelah dicuci, gosok permukaan talenan, diamkan beberapa menit, bilas.
Quote:
11. Melunakkan gula merah

Tak hanya potongan apel saja yang bisa melunakkan gula merah, namun kulit lemon juga. Hanya pastikan untuk membersihkan kulitnya lebih dulu sebelum memasukkannya ke dalam kantung gula. Kelembaban kulit lemon akan melunakkan kerasnya tekstur gula merah.
Quote:
12. Penambah rasa

Entah kulit lemon segar, kering, hingga yang dibekukan sekalipun, semuanya bisa menyedapkan olahan makanan, secara alami lagi. Anda bisa menambahkan cincangan kulit lemon ke dalam salad, ikan, hingga sajian roti.
Quote:
13. Hiasan hidangan

Kulit lemon yang dipotong panjang bisa dibentuk menjadi spiral, bunga, atau bentuk lain untuk menghiasi makanan dan minuman.
Quote:
14. Bubuk ekstrak lemon

Dari mana asalnya bubuk ekstrak lemon jika bukan dari bagian lemon itu sendiri? Cincang kulit lemon, pastikan Anda sudah membuang sari putihnya (biasanya pahit), dan keringkan dengan meletakkannya di atas piring selama 3-4 hari. Masukkan ke dalam blender dan hancurkan hingga berbentuk serbuk. Lagi-lagi ekstrak satu ini bisa menyedapkan makanan.
Quote:
15. Gula lemon

Caranya sama dengan membuat ekstrak lemon di atas. Anda hanya tinggal menambahkan gula saja dan simpan campuran ke dalam toples. Gula dalam sekejap memiliki rasa lemon.

Quote:
16. Merica lemon

Tak jauh beda dari gula lemon, merica Anda pun bisa berasa lemon jika Anda mencampurkan ekstraknya dengan merica. Coba saja!
sumber


Continue reading →
Share

Mengenal Penyakit Kanker Esophagus

Definisi Esophagus
Esophagus adalah tabung yang berlubang/berrongga yang mengangkut makanan dan cairan dari tenggorokan ke lambung. Ketika seseorang menelan, dinding-dinding yang berotot dari esophagus berkontraksi untuk mendorong makanan turun kedalam lambung. Kelenjar-kelenjar pada lapisan esophagus menghasilkan lendir, yang memelihara jalan terusan lembab dan membuat menelan lebih mudah. Esophagus berlokasi tepat dibelakang trachea (batang tenggorokan). Pada seorang dewasa, esophagus adalah kira-kira 10 inches panjangnya.

Faktor-Faktor Risiko
Penyebab-penyebab yang tepat dari kanker esophagus tidak diketahui. Bagaimanapun, studi-studi menunjukan bahwa apa saja dari faktor-faktor berikut dapat meningkatkan risiko mengembangkan kanker esophagus:
1.Umur. Kanker esophagus lebih mungkin terjadi ketika orang-orang menjadi tua; kebanyakan orang-orang yang mengembangkan kanker esophagus adalah berumur diatas 60 tahun.
2.Kelamin. Kanker esophagus adalah lebih umum pada pria-pria daripada pada wanita-wanita.
3.Penggunaan Tembakau. Merokok sigaret-sigaret atau menggunakan tembakau yang tidak berasap adalah satu dari faktor-faktor risiko utama untuk kanker esophagus.
4.Penggunaan Alkohol. Penggunaan alkohol yang kronis dan/atau berat adalah faktor risiko utama yang lain untuk kanker esophagus. Orang-orang yang menggunakan keduanya alkohol dan tembakau mempunyai suatu risiko yang terutama tinggi dari kanker esophagus. Ilmuwan-ilmuwan percaya bahwa senyawa-senyawa ini meningkatkan efek-efek yang berbahaya lain dari setiapnya.
5.Barrett's Esophagus. Iritasi jangka panjang dapat meningkatkan risiko kanker esophagus. Jaringan-jaringan pada dasar dari kerongkongan dapat menjadi teiritasi jika asam lambung secara sering balik masuk kedalam esophagus -- persoalan yang disebut gastric reflux. Melalui waktu, sel-sel dibagian yang teriritasi dari esophagus mungkin berubah dan mulai menyerupai sel-sel yang melapisi lambung. Kondisi ini, dikenal sebagai Barrett esophagus, adalah kondisi sebelum ganas (premalignant) yang mungkin berkembang kedalam adenocarcinoma dari esophagus.
6.Tipe-Tipe Iritasi Lain. Penyebab-penyebab lain dari iritasi atau kerusakan yang signifikan pada lapisan esophagus, seperti menelan cairan alkali atau senyawa-senyawa caustic (tajam) lain, dapat meningkatkan risiko mengembangkan kanker esophagus.
7.Sejarah Medis. Pasien-pasien yang telah mempunyai kanker-kanker kepala dan leher lainya mempuyai kesempatan yang meningkat dari pengembangan suatu kanker kedua pada area kepala dan leher, termasuk kanker esophagus. 

Mengenali Gejala-Gejala
Kanker esophagus awal biasanya tidak menyebabkan gejala-gejala. Bagaimanapun, ketika kanker tumbuh, gejala-gejala mungkin termasuk:
Menelan yang sulit dan menyakitkan
Kehilangan berat badan yang berat/parah
Nyeri di tenggorokan atau punggung, dibelakang tulang dada atau diantara tulang-tulang belikat
Keparauan atau batuk yang kronis
Muntah
Batuk darah


Mendiagnosis Kanker Esophagus
Untuk membantu menemukan penyabab dari gejala-gejala, dokter mengevaluasi sejarah medis seseorang dan melaksanakan suatu pemeriksaan fisik. Dokter biasanya memerintahkan suatu x-ray dada dan tes-tes diagnostik lain. Tes-tes ini mungkin termasuk yang berikut:
* Penelanan barium (juga disebut esophagram) adalah rentetan dari x-rays esophagus. Pasien meminum cairan yang mengandung barium, yang melapisi bagian dalam esophagus. Barium membuat segala perubahan-perubahan pada bentuk dari esophagus tampak pada x-rays.
* Esophagoscopy (juga disebut endoscopy) adalah pengujian dari bagian dalam kerongkongan yang menggunakan tabung tipis yang disinari yang disebut endoscope. Pembiusan biasanya digunakan selama prosedur ini. Jika suatu area abnormal ditemukan, dokter dapat mengambil sel-sel dan jaringan melalui endoscope untuk pemeriksaan dibawah mikroskop. Ini disebut biopsi. Biopsi dapat menunjukan kanker, perubahan-perubahan jaringan yang mungkin menjurus pada kanker, atau kondisi-kondisi lain.

Pen-stadiuman Penyakit
Jika diagnosis adalah kanker esophagus, dokter perlu untuk mempelajari stadium (atau luasnya) penyakit. Pen-stadiuman adalah suatu usaha yang hati-hati untuk menemukan apakah kanker telah menyebar dan, jika begitu, ke bagian-bagian tubuh yang mana. Mengetahui stadium dari penyakit membantu dokter merencanakan perawatan. Daftar dibawah adalah uraian-uraian dari empat stadium kanker esophagus.
Stadium I. = Kanker ditemukan hanya pada lapisan-lapisan atas dari sel-sel yang melapisi esophagus.
Stadium II.=Kanker melibatkan lapisan-lapisan yang lebih dalam dari lapisan esophagus, atau ia telah menyebar ke nodus-nodus limfa yang berdekatan. Kanker masih belum menyebar ke bagian-bagian lain tubuh.
Stadium III.= Kanker telah menyerang lebih dalam kedalam dinding esophagus atau telah menyebar ke jaringan-jaringan atau nodus-nodus limfa dekat esophagus. Ia masih belum menyebar ke bagian-bagian lain tubuh.
Stadium IV.= Kanker telah menyebar ke bagian-bagian lain tubuh. Kanker esophagus dapat menyebar hampir kemana saja dalam tubuh, termasuk hati, paru-paru, otak, dan tulang-tulang.

Perawatan
Perawatan untuk kanker esophagus tergantung pada sejumlah faktor-faktor, termasuk ukuran, lokasi, dan luasnya tumor, dan kesehatan keseluruhan dari pasien. Pasien-pasien seringkali dirawat oleh suatu team dari spesialis-spesialis, yang mungkin termasuk seorang gastroenterologist (seorang dokter yang berspesialisasi dalam mendiagnosis dan merawat kelainan-kelainan dari sistim pencernaan), ahli bedah (seorang dokter yang berspesialisasi dalam mengeluarkan atau memperbaiki bagian-bagian tubuh), medical oncologist (seorang dokter yang berspesialisasi dalam merawat kanker), dan radiation oncologist (seorang dokter yang berspesialisasi dalam menggunakan radiasi untuk merawat kanker). Karena perawatan kanker mungkin membuat mulut sensitif dan berisiko untuk infeksi, dokter-dokter sering menasehati pasien-pasien dengan kanker esophagus untuk menemui seorang dokter gigi untuk suatu pemeriksaan gigi dan perawatan sebelum perawatan kanker dimulai.
Banyak perawatan-perawatan dan kombinasi-kombinasi perawatan yang berbeda mungkin digunakan untuk mengontrol kanker dan/atau untuk memperbaiki kwalitas hidup pasien dengan mengurangi gejala-gejala.
Operasi adalah perawatan yang paling umum untuk kanker esophagus. Biasanya, ahli bedah mengeluarkan tumor bersama dengan seluruh atau sebagian dari kerongkongan, nodus-nodus limfa yang berdekatan, dan jaringan lain di area itu. Operasi untuk mengeluarkan esophagus disebut esophagectomy. Ahli bedah menyambung bagian sehat yang tersisa dari kerongkongan ke lambung sehingga pasien masih mampu untuk menelan. Adakalanya, tabung palstik atau bagian dari usus digunakan untuk membuat sambungan. Ahli bedah mungkin juga melebarkan bukaan antara lambung dan usus kecil untuk mengizinkan isi-isi lambung untuk lebih mudah lewat kedalam usus kecil. Adakalanya operasi dilakukan setelah perawatan lain selesai.
Terapi Radiasi, juga disebut radioterapi, melibatkan penggunaan dari sinar-sinar berkekuatan tinggi untuk membunuh sek-sel kanker. Terapi radiasi mempengaruhi sel-sel kanker hanya pada area yang dirawat. Radiasi mungkin datang dari mesin diluar tubuh (external radiation) atau dari material-material radioaktif yang ditempatkan di atau dekat tumor (internal radiation). Tabung plastik mungkin dimasukan kedalam kerongkongan untuk mempertahankan ia terbuka selama terapi radiasi. Prosedur ini disebut intraluminal intubation and dilation. Terapi radiasi mungkin digunakan sendirian atau digabungkan dengan kemoterapi sebagai perawatan primer sebagai gantinya dari operasi, terutama jika ukuran atau lokasi tumor akan membuat operasi menjadi sulit. Dokter-dokter mungkin juga menggabungkan terapi radiasi dengan kemoterapi untuk menyusutkan tumor sebelum operasi. Bahkan jika tumor tidak dapat dikeluarkan dengan operasi atau dihancurkan seluruhnya dengan terapi radiasi, terapi radiasi dapat seringkali membantu membaskan nyeri dan membuat menelan lebih mudah.
Kemoterapi adalah penggunaan dari obat-obat antikanker untuk membunuh sel-sel kanker. Obat-obat antikanker yang digunakan untuk merawat kanker esophagus berjalan keseluruh tubuh. Obat-obat antikanker yang digunakan untuk merawat kanker esophagus biasanya diberikan dengan suntikan kedalam suatu vena (IV). Kemoterapi mungkin digabungkan dengan terapi radiasi sebagai perawatan primer (sebagai gantinya operasi) atau untuk menyusutkan tumor sebelum operasi.
Terapi Laser adalah penggunaan dari sinar yang berintensitas tinggi untuk menghancurkan sel-sel tumor. Terapi laser mempengaruhi sel-sel hanya di area yang dirawat. Dokter mungkin menggunakan terapi laser untuk menghancurkan jaringan yang bersifat kanker dan membebaskan rintangan dalam kerongkongan ketika kanker tidak dapat dikeluarkan dengan operasi. Pembebasan dari rintangan dapat membantu mengurangi gejala-gejala, terutama persoalan-persoalan menelan.
Photodynamic therapy (PDT), tipe dari terapi laser, melibatkan penggunaan dari obat-obat yang diserap oleh sel-sel kanker; ketika dipaparkan pada sinar khusus, obat-obat menjadi aktif dan menghancurkan sel-sel kanker. Dokter mungkin menggunakan PDT untuk membebaskan gejala-gejala dari kanker esophagus seperti sulit menelan. 

sumber
Continue reading →
Share

3 April 2011

Yuk Mengenal Apa Itu Tekanan Darah Tinggi


Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah kondisi medis di mana terjadi peningkatan tekanan darah secara kronis (dalam jangka waktu lama). Penderita yang mempunyai sekurang-kurangnya tiga bacaan tekanan darah yang melebihi 140/90 mmHg saat istirahat diperkirakan mempunyai keadaan darah tinggi. Tekanan darah yang selalu tinggi adalah salah satu faktor risiko untuk stroke, serangan jantung, gagal jantung dan aneurisma arterial, dan merupakan penyebab utama gagal jantung kronis.

Tekanan darah
Pada pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka. Angka yang lebih tinggi diperoleh pada saat jantung berkontraksi (sistolik), angka yang lebih rendah diperoleh pada saat jantung berelaksasi (diastolik). Tekanan darah kurang dari 120/80 mmHg didefinisikan sebagai "normal". Pada tekanan darah tinggi, biasanya terjadi kenaikan tekanan sistolik dan diastolik. Hipertensi biasanya terjadi pada tekanan darah 140/90 mmHg atau ke atas, diukur di kedua lengan tiga kali dalam jangka beberapa minggu.

Klasifikasi
Klasifikasi Tekanan Darah Pada Dewasa menurut JNC VII [1]
Kategori Tekanan Darah Sistolik Tekanan Darah Diastolik
Normal < 120 mmHg (dan) < 80 mmHg
Pre-hipertensi 120-139 mmHg (atau) 80-89 mmHg
Stadium 1
140-159 mmHg (atau) 90-99 mmHg
Stadium 2
>= 160 mmHg (atau) >= 100 mmHg

Pada hipertensi sistolik terisolasi, tekanan sistolik mencapai 140 mmHg atau lebih, tetapi tekanan diastolik kurang dari 90 mmHg dan tekanan diastolik masih dalam kisaran normal. Hipertensi ini sering ditemukan pada usia lanjut.
Sejalan dengan bertambahnya usia, hampir setiap orang mengalami kenaikan tekanan darah; tekanan sistolik terus meningkat sampai usia 80 tahun dan tekanan diastolik terus meningkat sampai usia 55-60 tahun, kemudian berkurang secara perlahan atau bahkan menurun drastis.
Dalam pasien dengan diabetes mellitus atau penyakit ginjal, penelitian telah menunjukkan bahwa tekanan darah di atas 130/80 mmHg harus dianggap sebagai faktor risiko dan sebaiknya diberikan perawatan.

Pengaturan tekanan darah
Meningkatnya tekanan darah di dalam arteri bisa terjadi melalui beberapa cara:
Jantung memompa lebih kuat sehingga mengalirkan lebih banyak cairan pada setiap detiknya
Arteri besar kehilangan kelenturannya dan menjadi kaku, sehingga mereka tidak dapat mengembang pada saat jantung memompa darah melalui arteri tersebut. Karena itu darah pada setiap denyut jantung dipaksa untuk melalui pembuluh yang sempit daripada biasanya dan menyebabkan naiknya tekanan. Inilah yang terjadi pada usia lanjut, dimana dinding arterinya telah menebal dan kaku karena arteriosklerosis. Dengan cara yang sama, tekanan darah juga meningkat pada saat terjadi "vasokonstriksi", yaitu jika arteri kecil (arteriola) untuk sementara waktu mengkerut karena perangsangan saraf atau hormon di dalam darah.
Bertambahnya cairan dalam sirkulasi bisa menyebabkan meningkatnya tekanan darah. Hal ini terjadi jika terdapat kelainan fungsi ginjal sehingga tidak mampu membuang sejumlah garam dan air dari dalam tubuh. Volume darah dalam tubuh meningkat, sehingga tekanan darah juga meningkat.
Sebaliknya, jika:
Aktivitas memompa jantung berkurang
Arteri mengalami pelebaran
Banyak cairan keluar dari sirkulasi
Maka tekanan darah akan menurun atau menjadi lebih kecil.

Penyesuaian terhadap faktor-faktor tersebut dilaksanakan oleh perubahan di dalam fungsi ginjal dan sistem saraf otonom (bagian dari sistem saraf yang mengatur berbagai fungsi tubuh secara otomatis).
Perubahan fungsi ginjal
Ginjal mengendalikan tekanan darah melalui beberapa cara:
Jika tekanan darah meningkat, ginjal akan menambah pengeluaran garam dan air, yang akan menyebabkan berkurangnya volume darah dan mengembalikan tekanan darah ke normal.
Jika tekanan darah menurun, ginjal akan mengurangi pembuangan garam dan air, sehingga volume darah bertambah dan tekanan darah kembali ke normal.
Ginjal juga bisa meningkatkan tekanan darah dengan menghasilkan enzim yang disebut renin, yang memicu pembentukan hormon angiotensin, yang selanjutnya akan memicu pelepasan hormon aldosteron.
Ginjal merupakan organ penting dalam mengendalikan tekanan darah; karena itu berbagai penyakit dan kelainan pda ginjal bisa menyebabkan terjadinya tekanan darah tinggi.
Misalnya penyempitan arteri yang menuju ke salah satu ginjal (stenosis arteri renalis) bisa menyebabkan hipertensi.
Peradangan dan cedera pada salah satu atau kedua ginjal juga bisa menyebabkan naiknya tekanan darah.

Sistem saraf otonom
Sistem saraf simpatis merupakan bagian dari sistem saraf otonom, yang untuk sementara waktu akan:
meningkatkan tekanan darah selama respon fight-or-flight (reaksi fisik tubuh terhadap ancaman dari luar)
meningkatkan kecepatan dan kekuatan denyut jantung; juga mempersempit sebagian besar arteriola, tetapi memperlebar arteriola di daerah tertentu (misalnya otot rangka, yang memerlukan pasokan darah yang lebih banyak)
mengurangi pembuangan air dan garam oleh ginjal, sehingga akan meningkatkan volume darah dalam tubuh
melepaskan hormon epinefrin (adrenalin) dan norepinefrin (noradrenalin), yang merangsang jantung dan pembuluh darah.

Gejala
Pada sebagian besar penderita, hipertensi tidak menimbulkan gejala; meskipun secara tidak sengaja beberapa gejala terjadi bersamaan dan dipercaya berhubungan dengan tekanan darah tinggi (padahal sesungguhnya tidak). Gejala yang dimaksud adalah sakit kepala, perdarahan dari hidung, pusing, wajah kemerahan dan kelelahan; yang bisa saja terjadi baik pada penderita hipertensi, maupun pada seseorang dengan tekanan darah yang normal.
Jika hipertensinya berat atau menahun dan tidak diobati, bisa timbul gejala berikut:
sakit kepala
kelelahan
mual
muntah
sesak nafas
gelisah
pandangan menjadi kabur yang terjadi karena adanya kerusakan pada otak, mata, jantung dan ginjal.
Kadang penderita hipertensi berat mengalami penurunan kesadaran dan bahkan koma karena terjadi pembengkakan otak. Keadaan ini disebut ensefalopati hipertensif, yang memerlukan penanganan segera.

Penyebab hipertensi
Hipertensi berdasarkan penyebabnya dibagi menjadi 2 jenis :
Hipertensi primer atau esensial adalah hipertensi yang tidak / belum diketahui penyebabnya (terdapat pada kurang lebih 90 % dari seluruh hipertensi).
Hipertensi sekunder adalah hipertensi yang disebabkan/ sebagai akibat dari adanya penyakit lain.
Hipertensi primer kemungkinan memiliki banyak penyebab; beberapa perubahan pada jantung dan pembuluh darah kemungkinan bersama-sama menyebabkan meningkatnya tekanan darah.
Jika penyebabnya diketahui, maka disebut hipertensi sekunder. Pada sekitar 5-10% penderita hipertensi, penyebabnya adalah penyakit ginjal. Pada sekitar 1-2%, penyebabnya adalah kelainan hormonal atau pemakaian obat tertentu (misalnya pil KB).
Penyebab hipertensi lainnya yang jarang adalah feokromositoma, yaitu tumor pada kelenjar adrenal yang menghasilkan hormon epinefrin (adrenalin) atau norepinefrin (noradrenalin).
Kegemukan (obesitas), gaya hidup yang tidak aktif (malas berolah raga), stres, alkohol atau garam dalam makanan; bisa memicu terjadinya hipertensi pada orang-orang memiliki kepekaan yang diturunkan. Stres cenderung menyebabkan kenaikan tekanan darah untuk sementara waktu, jika stres telah berlalu, maka tekanan darah biasanya akan kembali normal.
Beberapa penyebab terjadinya hipertensi sekunder:
Penyakit Ginjal
Stenosis arteri renalis
Pielonefritis
Glomerulonefritis
Tumor-tumor ginjal
Penyakit ginjal polikista (biasanya diturunkan)
Trauma pada ginjal (luka yang mengenai ginjal)
Terapi penyinaran yang mengenai ginjal
Kelainan Hormonal
Hiperaldosteronisme
Sindroma Cushing
Feokromositoma

Obat-obatan
Pil KB
Kortikosteroid
Siklosporin
Eritropoietin
Kokain
Penyalahgunaan alkohol
Kayu manis (dalam jumlah sangat besar)
Penyebab Lainnya
Koartasio aorta
Preeklamsi pada kehamilan
Porfiria intermiten akut
Keracunan timbal akut.

Pengobatan
Pada saat sekarang banyak obat pengontrol darah tinggi yang bisa digunakan dari berbagai jenis. Akan tetapi hasil maksimal akan diperoleh dengan mengontrol darah tinggi menggunakan obat yang disertai dengan OLAHRAGA TERATUR dan pengaturan pilihan makanan yang tepat.


sumber
Continue reading →
Share