1. Lokasi Kerangka Tulang Di Desa Limus, dari Toboali arah utara melewati daerah transmigrasi, jaraknya ± 15 km. Disimpan di rumah seorang nelayan setempat sebagai sang penemu “Naga”. Menurut beliau Kerangka tersebut ditemukan pada hari kelima bulan Puasa 1431 H dilaut pada kedalam ± 3m didepan muara sungai Nyire. Saat ditemukan terlihat ada semacam pukat yang tersangkut pada sesuatu yang tersembul di atas permukaan air.
Setelah didekati dan ditusuk-tusuk dengan ujung dayung ternyata itu adalan kerangka tulang yang posisinya melengkung seperti bulan sabit. Seterusnya Kerangka tersebut diambil dengan angkutan perahu, Untuk kerangka bagian kepala diperlukan tenaga 15 orang untuk mengangkatnya.
2. Menurut penuturan sang penemu pada saat terlihat pertama yang berupa pukat dan sesuatu yang menonjol, itu adalah bulu2 dan tanduk pada kepala kerangkan tersebut. Bulu2 tersebut seperti layaknya rumbai bulu pada kepala seekor kuda. Benda tersebut tidak ada di fhoto lantaran menurut sang penemu, setelah benda tersebut yang sebelumnya telah dilihat oleh Bapak Bupati Basel tidak diperlihatkan lagi pada umum.
3. Sebagai yang telah melihat langsung kerangka tersebut dapat kami beri gambaran, lingkar badan “mahluk” tersebut berkisar ± 2 m dengan panjang badan ± 15 meter. Dilihat dari bentuk kerangka kepala mengarah kepada bentuk seeokor ikan paus.Hanya pada tulang ekor yang masih terdapat sisa daging yang menempel, pada bagian tulang yang lain bersih dan berwarna putih kusam.
Demikian sekilas info tentang Isue “ Naga berkaki enam” dari Bangka Selatan.
ini foto penampakannya gan :
Update
Temuan tulang Naga berkaki enam di Bangka Selatan yang menghebohkan masyarakat Basel dan sekitarnya menarik perhatian Edi Nur Cahyono dosen FPPB UBB.
Dari keterangan beberapa waktu yang lalu, dan dari analisa kasat mata, bahwa Naga yang panjangnya mencapai ratusan meter ini belum dapat dipastikan apakah seekor naga atau kerangka ikan paus." kalau naga enggak mungkin, ada kemungkinan bangka dari ikan yang terdampar, akan tetapi saya belum bisa memberikan keterangan lebih jelas. Karena butuh penelitian yang lebih dalam." ungkap Edi Nur Cahyo ketika dihubungi by phone.
Akan tetapi menurut Nur Cahyo. Temuan ini akan menjadi bahan pratikum yang menarik dan nyata bagi mahasiswa Biologi FPPB UBB di pulau Bangka. Dalam waktu dekat Edi Nurcahyo beserta mahasiswa biloogi UBB akan melakukan penelitian terhadap tulang tulang yang disinyalir naga oleh massyarakat sekitar Basel.
Yulistyo selaku kepala Dinas DKP mengatakan akan meneliti tulang tulang hasil temuan masyarakat Basel beberapa waktu yang lalu yang disinyalir sebagai tulang naga.
" Kalau memang tulang tulang itu langkah, maka akan dikirim ke museum, akan tetqpi jika itu merupakan tulang biasa. Kita kembalikan ke dalam laut lagi biar jadi rumah ikan yang lain." ungkapnya saat di hubungi Bangka pos grou, via telepon.
Akan tetapi, ungkap Yulistyo sampai saat ini DKP belum mendapatkan laporan dari DKP Kabupaten Bangka Selatan.
Dari keterangan beberapa waktu yang lalu, dan dari analisa kasat mata, bahwa Naga yang panjangnya mencapai ratusan meter ini belum dapat dipastikan apakah seekor naga atau kerangka ikan paus." kalau naga enggak mungkin, ada kemungkinan bangka dari ikan yang terdampar, akan tetapi saya belum bisa memberikan keterangan lebih jelas. Karena butuh penelitian yang lebih dalam." ungkap Edi Nur Cahyo ketika dihubungi by phone.
Akan tetapi menurut Nur Cahyo. Temuan ini akan menjadi bahan pratikum yang menarik dan nyata bagi mahasiswa Biologi FPPB UBB di pulau Bangka. Dalam waktu dekat Edi Nurcahyo beserta mahasiswa biloogi UBB akan melakukan penelitian terhadap tulang tulang yang disinyalir naga oleh massyarakat sekitar Basel.
Yulistyo selaku kepala Dinas DKP mengatakan akan meneliti tulang tulang hasil temuan masyarakat Basel beberapa waktu yang lalu yang disinyalir sebagai tulang naga.
" Kalau memang tulang tulang itu langkah, maka akan dikirim ke museum, akan tetqpi jika itu merupakan tulang biasa. Kita kembalikan ke dalam laut lagi biar jadi rumah ikan yang lain." ungkapnya saat di hubungi Bangka pos grou, via telepon.
Akan tetapi, ungkap Yulistyo sampai saat ini DKP belum mendapatkan laporan dari DKP Kabupaten Bangka Selatan.
Artikel Terkait: