Hitam sering dipandang lebih rendah dari putih. Namun, jangan coba-coba memakai rumus yang sama untuk cokelat hitam. Pasalnya, khasiat cokelat hitam ternyata jauh melebihi cokelat putih.
Khasiat cokelat hitam sudah terlihat dari kandungannya. Sebagai makanan, baik yang dikemas dalam bentuk snack maupun bar—ia dibuat langsung dari bubuk biji cokelat yang diolah dengan tambahan gula, susu, serta flavouring (bumbu penyedap dan pewangi).
Bubuk biji tanaman cokelat sendiri diyakini mengandung bahan aktif. Salah satunya, anggota geng flavonoid, epikatekin, yang termasuk antioksidan kuat. Riset membuktikan, 1,5 ons cokelat hitam kira-kira memiliki 800 mg antioksidan, hampir sama jumlahnya (atau boleh jadi lebih banyak) dengan antioksidan yang terdapat di secangkir teh hitam atau red wine.
Para peneliti yakin, senyawa flavonoid itu dapat menetralkan efek buruk radikal bebas yang berniat menghancurkan sel-sel dari jaringan-jaringan tubuh. Mereka dipercaya sanggup menekan oksidasi low density lipoprotein (LDL alias kolesterol jahat) sehingga mencegah penyumbatan pada dinding pembuluh darah arteri.
Selain mencegah penyakit jantung, cokelat hitam juga dipercaya dapat melindungi tubuh dari serangan stroke. Sebuah penelitian di University of California mengungkapkan, cokelat hitam mencegah pembekuan darah. Seperti diketahui, membekunya darah merupakan salah satu kondisi yang membuat seseorang terkena stroke.
Meski begitu, beragam kontroversi masih mewarnai manfaat nyata cokelat hitam. Di satu sisi, tak ada yang menyangkal khasiatnya, terlebih setelah khasiat itu didukung beragam penelitian dan bukti-bukti ilmiah. Namun, di sisi lain, masih banyak 'sisi hitam' cokelat hitam yang belum terpecahkan.
Itu sebabnya, kemungkinan dokter menganjurkan pasiennya untuk mengonsumsi lebih banyak cokelat hitam, setidaknya untuk saat ini, masih sangat kecil. 'Kalau ditilik lebih dalam, cokelat hitam masih mengandung terlalu banyak lemak dan gula, untuk dapat direkomendasikan masuk resep dokter,' kata John Erdman, ahli gizi dari Universitas Illinois, AS.
Artikel Terkait: